Menu

Mode Gelap

News · 6 Agu 2024 13:20 WITA ·

OJK Merilis Stabilitas Sektor Jasa Keuangan yang Terjaga Dukung Perekonomian Nasional


					OJK Merilis Stabilitas Sektor Jasa Keuangan yang Terjaga Dukung Perekonomian Nasional Perbesar

JAKARTA – Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Juli 2024 menilai sektor jasa keuangan terjaga stabil yang didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas memadai di tengah ketidakpastian global akibat meningkatnya tensi perang dagang dan geopolitik serta normalisasi harga komoditas global.

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Aman Santosa mengatakan kinerja perekonomian global secara umum melemah dengan inflasi termoderasi secara broad-based.

“Sejalan dengan pelemahan pasar tenaga kerja dan penurunan inflasi AS, pasar berekspektasi The Fed akan menurunkan suku bunga kebijakan (FFR) sebanyak 2-3 kali di tahun 2024,” katanya

Di Eropa, meskipun indikator perekonomian terus melemah, Bank Sentral Eropa (ECB) menahan suku bunga kebijakan pada pertemuan Juli 2024. Namun, pasar mengekspektasikan ECB akan menurunkan suku bunga sebanyak 2 kali lagi hingga akhir tahun 2024.

Di Tiongkok, pertumbuhan ekonomi Triwulan 2 2024 melambat didorong lemahnya permintaan domestik, yang diindikasikan oleh penurunan inflasi dan harga properti. Hal ini mendorong pemerintah dan bank sentral terus mengeluarkan stimulus fiskal dan moneter.

Tensi geopolitik global terpantau meningkat sejalan dengan tingginya dinamika politik di AS menjelang Pemilihan Presiden di November 2024, serta perkembangan terkini di Timur-Tengah dan Ukraina.

Selain itu, tensi perang dagang juga meningkat khususnya terkait dengan sektor teknologi dan semi konduktor. Secara umum, pasar melakukan price in dampak kenaikan tensi geopolitik.

Di sisi lain, secara umum tekanan di pasar keuangan global menurun. Ekspektasi The Fed segera menurunkan FFR telah mendorong penurunan yield USD dan pelemahan dollar index.

Hal ini mendorong mulai terjadinya aliran masuk modal (inflow) ke negara emerging markets, termasuk Indonesia, sehingga pasar keuangan emerging market mayoritas menguat terutama di pasar obligasi dan nilai tukar.

Di domestik, kinerja perekonomian masih cukup positif dan cenderung stabil.

Hal ini ditunjukkan oleh terjaganya tingkat inflasi dan berlanjutnya surplus neraca perdagangan. Namun demikian, perlu dicermati berlanjutnya tren penurunan harga komoditas yang telah memoderasi kinerja ekspor.**

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sebelas Kapal Penumpang Modifikasi Rute, PELNI Hadapi Tantangan Usia Kapal dan Persaingan Swasta

21 Januari 2025 - 13:55 WITA

Kakanwil Ditjenpas Sulsel Lantik Kepala Lapas Narkotika Sungguminasa, Tekankan Pentingnya Kepemimpinan Berintegritas

20 Januari 2025 - 20:59 WITA

Tanggap Darurat Bencana: PLN Bentuk Tim Reaksi Cepat yang Siap Hadapi Situasi Darurat

20 Januari 2025 - 20:42 WITA

PLN Tanami Lahan Seluas 17 Ha di Sulawesi dukung Program Penanaman Pohon Serentak se-Indonesia

20 Januari 2025 - 17:42 WITA

Pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan Cabang Fatayat NU Kota Makassar  

19 Januari 2025 - 06:59 WITA

Pertamina Patra Niaga Sulawesi Luncurkan Program Posyandu Percontohan di Parepare

16 Januari 2025 - 21:41 WITA

Trending di News