MAKASSAR – Dampak risiko global (high for longer, volatilitas harga komoditas, dan dinamika geopolitik) terhadap perekonomian dan pasar keuangan domestik terus diantisipasi dan dimitigasi.
Di tengah rambatan risiko global, pertumbuhan ekonomi domestik tetap terjaga.
Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Sulsel, Supendi mengatakan konsumsi terjaga kuat, inflasi terkendali, dan surplus neraca perdagangan berlanjut.
“Kinerja APBN Anging Mammiri hingga Desember 2024 tetap terjaga positif dan terakselerasi, namun risiko APBN terus diantisipasi dan dimitigasi,” ungkapnya.
Peran APBN sebagai shock absorber terus dioptimalkan untuk menjadi landasan kuat APBN 2025.
Sehingga penyaluran KUR dan UMi sampai dengan 31 Desember 2024, telah tersalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp16,78 Triliun (meningkat 8,76% yoy) utamanya kepada sektor usaha sektor usaha Pertanian.
Perburuan dan Kehutanan sebesar Rp7,76 Triliun, diikuti oleh sektor usaha Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp5,61 Triliun.
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya sebesar Rp1,31 Triliun, Industri Pengolahan Rp680,95 Miliar, Perikanan sebesar Rp659,92 Miliar, dan sektor Lainnya Rp739,76 Miliar.
Hal ini kata Supendi membuktikan kinerja yang perekonomian yang tumbuh dengan baik.