MAKASSAR – Empat partai politik peraih suara terbanyak yakni NasDem, Golkar, PKS dan Gerindra telah mengusulkan kadernya yang akan menjabat pimpinan definitif DPRD Kota Makassar.
Keempat partai dengan usulan tersebut yakni;
Ketua: Supratman (NasDem)
Wakil Ketua 1: Suharmika (Golkar)
Wakil Ketua 2: Anwar Faruq (PKS)
Wakil Ketua 3: Eric Horas (Gerindra)
Hal tersebut sesuai dengan DPRD Makassar yang akan menggelar paripurna penetapan pimpinan tersebut sekaligus alat kelengkapan dewan (AKD) dalam waktu dekat.
Jabatan Ketua DPRD Makassar akan diisi legislator NasDem usai menjadi pemenang pada Pileg Makassar 2024 dengan raihan 8 kursi dari 94.756 suara.
DPP NasDem telah menunjuk caleg petahana terpilih Supratman sebagai Ketua DPRD Makassar Periode 2024-2029.
Supratman merupakan caleg petahana dengan 8.786 suara di dapil 4 Makassar, Panakkukang-Manggala.
“Kaka Supra (Supratman) yang mengisi ketua DPRD,” ujar Sekretaris NasDem Makassar Ari Ashari dikutip dari detikSulsel, Kamis (26/9).
Ari mengatakan penetapan Supratman menjadi ketua DPRD Makassar setelah dilaksanakan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.
Sementara Golkar menjadi partai pemenang kedua di Pileg Makassar 2024. Golkar meraih 97.209 suara, lebih banyak dari NasDem. Namun Golkar hanya meraih 6 kursi.
Atas capaian itu, Golkar berhak mendudukkan legislatornya sebagai kursi wakil ketua DPRD Makassar. DPP Golkar menunjuk Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Makssar Suharmika sebagai wakil ketua.
Suharmika juga merupakan caleg petahana Golkar yang terpilih dari dapil 3 Makassar, Tamalanrea-Biringkanaya. Suharmika pada Pileg lalu meraih 7.691 suara.
“(Yang ditunjuk sebagai wakil ketua DPRD Makassar) Pak Suharmika. Pertimbangannya yah karena dia merupakan petahana jadi tidak perlu lagi beradaptasi, kita anggap Suharmika punya kapasitas,” ujar Ketua DPD 2 Golkar Makassar Munafri Arifuddin, Kamis (26/9).
Suharmika ditetapkan sebagai pimpinan DPRD Makassar tertuang dalam surat keputusan (SK) DPP Golkar Nomor: B-273/DPP/Golkar/IX/2024.
SK itu ditandatangani oleh Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia dan Sekjen Muhammad Sarmuji yang diterbitkan 20 September.