MAKASSAR – Kinerja APBN Anging Mammiri hingga Oktober 2024 tetap terjaga positif dan terakselerasi, namun risiko APBN terus diantisipasi dan dimitigasi.
Peran APBN sebagai shock absorber terus dioptimalkan dan akan dipastikan konsistensi macro-policy mix dalam rangka mendorong pertumbuhan sekaligus menjada stabilitas perekonomian.
Hal itu disampaikan Kepala Kanwil DJPb Sulsel Supendi dalam konferensi persnya, di Kantor Gedung Keuangan Negara (GKN) II, Kota Makassar, Rabu (20/11).
Supendi memaparkan, Pendapatan Daerah s.d. 31 Oktober 2024 sebesar Rp37,05 Triliun, mengalami growth sebesar 4,84% (yoy), didominasi oleh Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat sebesar Rp27,2 Triliun, Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp8,45 Triliun, Pendapatan Transfer Antar Daerah sebesar Rp1,06 Triliun, dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah sebesar Rp339,13 Miliar.
“Rincian PAD Sulsel s.d. 31 Oktober 2024 terdiri dari Pajak Daerah sebesar Rp5,79 Triliun (naik 0,08% yoy),” katanya.
Disusul oleh Lain-Lain PAD Yang Sah sebesar Rp1,79 Triliun (turun 3,49% yoy), Kekayaan Daerah Dipisahkan sebesar Rp372,1 MIliar (naik 1,76% yoy) dan Retribusi Daerah sebesar
Rp491,32 Miliar (naik 64,08% yoy).