MAKASSAR – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kanwil Sulsel menyampaikan dampak risiko global (high for longer, volatilitas harga komoditas, dan dinamika geopolitik) terhadap perekonomian dan pasar keuangan domestik terus diantisipasi dan dimitigasi.
Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan (DJPb), Supendi mengatakan di tengah rambatan risiko global, pertumbuhan ekonomi domestik tetap terjaga.
“Konsumsi terjaga kuat, inflasi terkendali, dan surplus neraca perdagangan berlanjut,” katanya.
Supendi menegaskan hal itu terlihat dari kinerja APBN Anging Mammiri hingga Juli 2024 tetap terjaga positif dan terakselerasi, namun risiko APBN terus diantisipasi dan dimitigasi.
“Peran APBN sebagai shock absorber terus dioptimalkan. Akan dipastikan konsistensi macro-policy mix dalam rangka mendorong pertumbuhan sekaligus menjada stabilitas perekonomian,” urainya.
Supendi juga mengatakan Pendapatan Daerah s.d. 31 Juli 2024 sebesar Rp5,16 Triliun.
Hal tersebut mengalami kontraksi sebesar -8,49% (yoy), didominasi oleh Pajak Daerah sebesar Rp3,63 Triliun.
PAD Lain Yang Sah sebesar Rp1 Triliun dan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar Rp333 Miliar, juga Retribusi Daerah sebesar Rp189 Miliar.