SAMARINDA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Samarinda semakin memperkuat posisi Pelindo yang merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi penggerak sektor logistik nasional sebagai salah satu penggerak utama perekonomian di wilayah Kalimantan Timur.
Hal itu dibuktikan Pelindo Regional 4 Samarinda dengan kinerja positif secara konsolidasi pada arus peti kemas yang berhasil diraih sepanjang tahun 2024 yang mengalami peningkatan sebesar 11,4%.
Menurut Suparman, General Manager Pelindo Regional 4 Samarinda, pencapaian ini tidak hanya menunjukkan kinerja positif dalam sektor logistik, tetapi juga memperkuat posisi Pelindo Regional 4 sebagai salah satu penggerak utama perekonomian di wilayah Kalimantan Timur.
Dia menyampaikan bahwa di sepanjang 2024 lalu pihaknya berhasil mencatat jumlah arus peti kemas sebanyak 366.928 TEUs (Twenty-foot Equipment Unit).
“Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2023, jumlah itu mengalami peningkatan sebesar 11,4%,” kata Suparman.
Dia juga mengatakan bahwa pencapaian positif ini didorong oleh sejumlah faktor, di antaranya adalah pengembangan standardisasi dan infrastruktur pelabuhan, peningkatan fasilitas penyimpanan dan bongkar muat, serta implementasi teknologi yang dapat mempermudah proses logistik.
Pencapaian ini juga dipandang sebagai bentuk dukungan Pelindo dalam rangka pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN yang juga berlokasi di wilayah Kalimantan.
“Capaian ini juga merupakan hasil dari komitmen kami untuk terus memberikan layanan yang terbaik dan mendukung kelancaran distribusi barang, khususnya pada sektor kepelabuhanan.”
Peningkatan volume peti kemas ini juga lanjut Suparman, menunjukkan kepercayaan pasar yang semakin besar terhadap Pelindo Regional 4 Samarinda sebagai mitra utama dalam mendukung kelancaran distribusi barang di wilayah Kalimantan.
Sebagai BUMN yang memiliki peran strategis dalam menjaga kelancaran distribusi barang di Indonesia, Pelindo Regional 4 Samarinda berkomitmen untuk terus berinovasi dalam meningkatkan infrastruktur, kualitas layanan, dan efisiensi operasional, guna mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Dengan peningkatan arus peti kemas ini, diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi sektor industri, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai hub logistik utama di kawasan Asia Tenggara.**
