Menu

Mode Gelap

Pemerintah · 22 Mei 2024 15:36 WITA ·

Hadiri 10th WWF, Danny Pomanto Bahas Makassar Sombere’ dan Smart City


Hadiri 10th WWF, Danny Pomanto Bahas Makassar Sombere’ dan Smart City Perbesar

JAKARTA – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjadi salah satu pembicara utama acara 10th World Water Forum (WWF) Workshop di Bali. Workshop internasional ini membahas tema ‘Membangun Kota dan Komunitas yang Cerdas dan Berketahanan di Asia dan Pasifik: Peran Pembuat Kebijakan dan Perencana Pemerintah Daerah’.

 

Pada kesempatan emas ini, wali kota yang akrab disapa Danny Pomanto ini memaparkan secara singkat visi dan misinya dalam mewujudkan Makassar Sombere’ dan Smart City. Ia mengatakan Sombere’ merupakan bahasa Makassar yang berarti Great Hospitality, Great Humble dan Great Brotherhood. Dari sini, sombere’ berkaitan dengan heartware atau ‘perangkat hati’.

Baca juga : Pemkot Makassar Nobar Irak Vs Indonesia di 4 Titik Malam Ini, Ada MNEK-Losari

Sedangkan Smart City berkaitan dengan hardware dan software atau ‘perangkat keras’ dan ‘perangkat lunak’. Oleh karena itu, ia berharap Sombere’ dan Smart City dapat menjadikan Makassar kota cerdas yang berbasis teknologi dengan tetap berkarakter budaya lokal.

 

“Sombere’ akan membuat karakter masyarakat kuat. Keduanya, sombere’ dan smart city akan mengkoneksikan hati dan pikiran manusia,” kata Danny dalam keterangannya, Rabu (22/5/2024).

 

Hal ini disampaikan di sela-sela acara yang digelar oleh UCLG ASPAC dan UNCRD ini di Courtyard Hotel, di Nusa Dua, Bali, Selasa, (21/5/2024).

 

Mengenai Sombere’ dan Smart City, Danny membangun semua melalui sel kota yang disebut lorong, dan kini bertransformasi menjadi Lorong Wisata.

 

Program unggulan Pemkot Makassar ini pun berhasil memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan memiliki cakupan luas bukan sekadar destinasi wisata baru.

 

“Lorong Wisata ialah multi inovasi yang melibatkan masyarakat secara keseluruhan sehingga masyarakat diberdayakan dan berwirausaha mandiri di lorong-lorong,” papar Danny.

 

Pada kesempatan tersebut, Danny juga mencontohkan Lorong Wisata Sidney yang masyarakatnya telah mandiri, di mana mereka mampu menghasilkan kebutuhan hariannya, seperti menanam sayur, budidaya perikanan dan lainnya.

 

Danny menyebut di Longwis tersedia 21 konten, di antaranya food security, inflation control, circular economy, 20 UMKM digital per lorong, startup lorong, destinasi wisata makan enak, destinasi wisata sejarah, seni, dan sebagainya.

 

Lebih lanjut, Danny juga memperkenalkan berbagai inovasi Makassar dalam mewujudkan Kota yang Rendah Karbon di masa depan. Salah satunya hadirnya transportasi publik listrik dan ramah lingkungan Commuter Metromoda (Co’mo). Adapun baterai Co’mo sudah menggunakan sumber dua panel surya sehingga tercas sendiri tanpa listrik PLN.

 

Selain itu, pihaknya juga membuat solar energi di seluruh sekolah. Panel surya akan dipasang bekerjasama PLN di semua sekolah, puskesmas, dan kantor pemerintah. Danny menegaskan pihaknya ingin Makassar berkontribusi dalam dekarbonisasi untuk Indonesia dan dunia.

 

Terkait acara WWF, Danny menjelaskan Makassar telah meresmikan Instalasi Pengelola Air Limbah (IPAL) Losari oleh Presiden RI Joko Widodo.

 

IPAL Losari bertujuan mengubah air limbah menjadi air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Kapasitas pengelolaan air limbahnya sebanyak 16 ribu meter kubik per hari yang mengcover lima kecamatan di Kota Makassar.

 

Tak sampai di situ pihaknya juga menekankan perubahan perilaku manusia yang harus berawal dari lorong-lorong di Makassar. Menurutnya, bagaimanapun teknologinya harus diawali dari perilaku manusia.

 

“Dan perilaku manusialah yang bisa menjaga dan menyelamatkan planet ini, seperti menurunkan karbon dan menaikkan oksigen. Makanya di Makassar, di lorong-lorong dibuat menjadi lorong wisata yang dalamnya ada Public Engagement dan Protokol Sentuh Hati,” jelasnya.

 

Selain itu, Danny juga meningkatkan kesadaran masyarakat melalui restrukturisasi sosial yang di dalamnya terdapat Dewan Lorong, yang terdiri dari, Karismatik Leader, Woman Leader dan Milenial Leader.

Di akhir forum, Danny mengajak semua pihak untuk menyelamatkan planet, air, dan kehidupan dunia ini.

 

 “Mari bekerja mulai sekarang, bekerja dengan perbedaan dan bekerja bersama-sama,” pungkasnya.

 

Sebagai informasi, pada forum tersebut, turut hadir sejumlah tokoh dunia, seperti Dr. Ganesh Raj Joshi, Expert of UNCRD, Ms. Shikiko Tatsushima, Deputy Director of International Policy Division, MLIT, Japan, dan Mr. Jee Hyung-jae, Director General of Environment and Water Resources Bureau, Daegu City, South Korea, 20-25 Mei 2024.

 

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Temui Wali Kota Makassar, BPJS Ketenagakerjaan Bahas Implementasi Jamsostek dan Perlindungan Pekerja Rentan

17 Maret 2025 - 20:08 WITA

Hari Pertama Berkantor, Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham Kunjungi Ruang Kerja dan Sapa Jajaran Pemkot

24 Februari 2025 - 20:21 WITA

Pj Sekda Irwan Adnan Tekankan Sinkronisasi dan Harmoni OPD Demi Sukseskan RPJMD Kota Makassar

24 Februari 2025 - 20:16 WITA

Pimpin Apel Pagi, Asisten II Instruksikan ASN Dukung Percepatan Program Kerja Appi-Aliyah

24 Februari 2025 - 20:11 WITA

Berseragam Komcad, Munafri Ikut Retret Sinkronisasi Program Pusat-Daerah

22 Februari 2025 - 09:31 WITA

Warga Kelurahan Gunung Sari Serbu Pasar Murah Jelang Ramadhan

18 Februari 2025 - 10:50 WITA

Trending di Pemerintah