MAKASSAR – Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kanwil Sulsel kembali memaparkan capaian Belanja Pemerintah Pusat (BPP) BPP Sulawesi Selatan yang mencapai Rp16,94 Triliun atau sebesar 30,89% dari pagu, meningkat 12,63% (yoy).
Kepala Kantor Wilayah DJPb Sulsel, Supendi mengatakan belanja ini difokuskan untuk percepatan penyelesaian infratruktur prioritas dan dukungan persiapan pelaksanaan pemilu.
“Tren realisasi Belanja APBN Anging Mammiri menunjukkan percepatan dan akselerasi dipengaruhi pelaksanaan PEMILU dan Pembayaran THR,” katanya, Selasa (29/5/2024) di Makassar.
Menyusul belanja Transfer Ke Daerah (TKD) – TKD Sulawesi Selatan terealisasi sebesar Rp10,32 Triliun atau sebesar 32,47% dari pagu, meningkat 10,46% (yoy).
Realisasi Belanja TKD utamanya dipengaruhi oleh penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU), diikuti oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, Dana Desa, Dana Bagi Hasil (DBH), dan Insentif Fiskal.
“Pada bulan April 2024 terjadi akselerasi pada penyaluran Dana Alokasi Umum sehingga keseluruhan TKD mengalami pertumbuhan positif setelah bulan sebelumnya mengalami kontraksi tipis,” sebutnya.
Peningkatan juga terjadi kata Supendi pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi) periode April – Mei 2024.
“Sampai dengan 30 April 2024, telah tersalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp5,55 Triliun (meningkat 86,85% yoy) utamanya kepada sektor usaha sektor usaha Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar Rp2,26 Triliun, diikuti oleh sektor usaha Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp2,05 Triliun, Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya sebesar Rp483,31 Miliar, Industri Pengolahan Rp260,46 Miliar, Perikanan sebesar Rp220,28 Miliar, dan sektor Lainnya Rp274,85 Miliar,” paparnya.
Sedangkan untuk Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), telah tersalurkan Rp47,87 Miliar (meningkat 23,81% yoy) utamanya kepada sektor usaha Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp47,52 Miliar.
Diikuti sektor usaha Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya sebesar Rp0,18 Miliar, Jasa Pendidikan sebesar Rp0,11 Miliar dan Industri Pengolahan Rp0,06 Miliar.