MAMASA – Pj Bupati Mamasa, Dr. Zain, menghadiri acara Workshop bertajuk “Membangun Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Konsep Pelestarian Adat” yang diinisiasi oleh pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Pitu Ulunna Salu (AMAN PUS) Kondosapata dan Yayasan Parengnge Mambi Center. Acara ini diselenggarakan dengan dukungan penuh dari Pemda Mamasa dan berlangsung pada Jum’at 12 April 2024, di Lantang Lisu Desa Balla Satanetean Kecamatan Balla Mamasa.
Menghadirkan beberapa Narasumber dari Tenaga Ahli Cagar Budaya kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Faizal Akbar, Ketua Masyarakat Sadar Wisata Lombok Tengah, Lalu Sandika Irwan dan Pemerhati Budaya Yayasan Parengnge Mambi Center, Temi Alriady. Para pemateri memberikan edukasi sesuai dengan disiplin ilmu dan keahlian masing-masing.
Pariwisata, ekonomi kreatif dan pelestarian budaya adalah hal yg bisa dipisahkan. Dan semua bermuara pada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr. Zain mengatakan, Mamasa adalah surga yang tersembunyi. Kalau Mamasa ingin lebih baik dari segala lini, kita harus bersatu semua komponen. Saling memartabatkan dan saling menguatkan satu sama lain.
“Sebab itu, Pemda memberikan perhatian khusus dalam pemajuan budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini Sudah saya sampaikan waktu rapat Paripurna DPRD rangkaian HUT Mamasa 11 Maret lalu. Kemajuan sebuah bangsa mesti dilihat dari kebudayaannya,” ucap Zain.
Zain melanjutkan, kegiatan ini sangat menarik, karena dikaitkan dengan Pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis Pelestarian adat. Menjadikan Kota wisata Mamasa, mesti ada rencana induk pengembangan pariwisata.
“Strategi kebudayaan harus menaikkan standar kerja. Seperti Korea Selatan yang menaikkan standar dan kualitas sehingga menjadi Negara maju, Mamasa mesti naikkan standar kerja, untuk menjadi The Great Mamasa, bukan The Little Toraja,” imbuhnya.
Salah satu inisiator hang juga ketua AMAN PUS, Thomas menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dari pembetukan perkampungan Adat di Desa Balla Satanetean dan Balla Tumuka. Agenda selanjutnya mendorong Pemda untuk menyusun pokok-pokok pengembangan kebudayaan di Mamasa dan pendataan kekayaan adat Mamasa serta mendaftarkannya sebagai HAKI Komunal di Kementrian Hukum dan HAM.
“Pengembangan perkampungan adat dimulai di Desa Balla Satanetean dan Desa Balla Tumuka karena memiliki potensi besar. Kegiatan ini akan menjadi Pilot Project yang kelak diharapkan akan menjadi percontohan pengembangan wisata di seluruh wilayah Mamasa. Berkolaborasi dengan tokoh Masyarakat, tokoh adat, pemerintah setempat, akademisi, pelaku usaha kreatif, pemerhati budaya dan Komunitas AMAN PUS Kondosapata,” kata Thomas.
Dia juga menyampaikan apresiasi dan Terima kasih atas dukungan Pj Bupati. Kiranya dapat menjadi pemantik semangat dalam mewujudkan harapan dari Masyarakat Mamasa dalam pembangunan Pariwisata dan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)